Hans Pol sebagai Visiting Professor dalam Program 3 In 1 Jurusan Sosiologi UB Tahun 2019

Sebagai bagian dari progam unggulan Universitas Brawijaya, Jurusan Sosiologi berpartisipasi dalam program 3 in 1 sepanjang September 2019 lalu. Kegiatan ini didukung oleh visiting professor, Prof. Hans Pol, sejarawan bidang kesehatan dan masyarakat dari Sidney University; juga mendatangkan praktisi penggerak warga peduli HIV/ AIDS (WPA) Turen, Kabupaten Malang, Elsih Sasaningtyas dan Tri Nurhudi. Mereka berkolaborasi dengan beberapa dosen Sosiologi di bidang Sosiologi Kesehatan dan Pengembangan Komunitas. Untuk mendukung acara ini, beberapa aktivitas digelar seperti kuliah tamu, seminar, dan workshop penulisan riset. Dalam kuliah tamu misalnya, Elsih Sasaningtyas menjadi dosen tamu untuk mata kuliah Sosiologi Kesehatan dan Pengembangan Komunitas.

Sedangkan pada acara seminar (26/09), Prof. Hans Pol, Tri Nurhudi, dan Prof. Lynn Rose (dari The American University of Iraq Sulaimani) memberikan kuliahnya terkait Eksklusi Sosial di Negera Berkembang. Tri Nurhudi, dengan perspektifnya menyajikan kasus mengenai komunitas yang didampinginya yang bergerak dalam memberdayakan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA), yang menyajikan bagaimana kesadaran masyarakat atas ODHA masih rendah. Masih banyak stigma yang diberikan oleh masyarakat kepada mereka. Hal ini tidak dapat menolong, justru malah memperburuk keadaan. Di samping pula, di Turen terdapat 500 orang ODHA yang telah terdata. Dia mendapatkan kesulitan dalam mendata penderita secara dini, karena memang adanya stigam yang berkembang di antara masyarakat.
Senada dengan materi yang disampaikan sebelumnya, pada kesempatan itu, Prof. Hans Pol menyatakan bahwa hal yang sama dialami oleh penderita gangguan mental. Selama ini, orang-orang yang didiagnosa mengalami gangguan mental akan dicegah untuk keluar rumah dengan cara dipasung. Bentuk pemasungan tersebut perlu disadari, bukanlah pengobatan, justru merupakan pengekangan. Pol juga mengatakan bahwa pemasungan adalah bentuk pengekangan hak yang justru akan memperburuk keadaan.
Pada kesempatan terakhir, Lynn Rose menunjukkan bahwa juga terjadi pada kasus disabilitas. Kasus di Iraq misalnya, komunitas difabel dipandang sebelah mata. Hal ini terjadi karena adanya sistem sosial yang masih memberlakukan stigma bagi mereka yang berbeda.

Di kesempatan terakhir, Prof. Hans Pol mendampingi dosen Sosiologi dalam workshop pembuatan proposal penelitian. Pol membahas satu per satu proposal yang diajukan oleh para dosen dengan memberikan masukan dan kritik atas proposal penelitiannya.
