Memetakan Ruang dari Perspektif Masyarakat dengan teknik PGIS

Malang, 17 April 2025 – Laboratorium Sosiologi FISIP Universitas Brawijaya menyelenggarakan pelatihan teknik Participatory Geographic Information System (Pgis) yang dipandu oleh Lutfi Amiruddin, S.Sos., M.Sc. Pelatihan ini memperkenalkan pendekatan Pgis sebagai metode pemetaan partisipatif yang berangkat dari pengetahuan lokal masyarakat.

Berbeda dari peta konvensional yang bersifat dari atas ke bawah (tidak melibatkan masyarakat), Pgis menempatkan warga sebagai pemilik atas ruang hidupnya. Dalam pemaparan materi,  Lutfi Amiruddin, S.Sos., M.Sc. menjelaskan bahwa peta bukan sekadar benda mati, melainkan sesuatu yang dinamis, mengandung kehidupan, relasi sosial, dan kepentingan politik.

Dalam praktiknya, Pgis dilakukan melalui proses menggambar bersama di atas peta skala besar dan diskusi kelompok. Melalui proses ini, masyarakat merekam memori bersama mereka terkait berbagai perubahan di wilayah tempat tinggalnya, seperti risiko bencana, aliran sungai, batas wilayah, hingga dampak dari pembangunan. Salah satu contoh yang diangkat dalam pelatihan ini adalah kasus pertambangan di Malang Selatan, di mana Pgis mampu memetakan secara jelas posisi warga yang mendukung maupun menolak keberadaan tambang, serta titik-titik yang terdampak secara langsung.

Meski metode ini bersifat inklusif, tetapi Pgis juga memiliki tantangan dalam pelaksanaannya. Beberapa partisipan mungkin sungkan atau tidak percaya diri untuk menyampaikan pandangan dalam forum diskusi, terutama dalam format focus group discussion (FGD). Oleh karena itu, fasilitator berperan penting dalam menciptakan ruang yang setara bagi semua peserta. Penggunaan alat tulis berwarna, pemetaan secara visual, dan peta dasar yang mudah dicoret menjadi teknis untuk membantu peserta lebih nyaman mengekspresikan pengetahuannya.

Dalam pelatihan Pgis ini juga menekankan bahwa hasil Pgis tidak cukup hanya berhenti pada peta yang sudah dicoret atau diskusi saja, tetapi harus diverifikasi melalui metode lain seperti survei, wawancara, maupun observasi lapangan. Dengan demikian, data yang dihasilkan tidak hanya kontekstual tetapi juga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Melalui kegiatan ini, Laboratorium Sosiologi FISIP UB berharap Pgis dapat menjadi metode riset yang tidak hanya partisipatif tetapi juga menghargai pengetahuan lokal. Pgis membuka ruang bagi masyarakat untuk menyuarakan pengalaman mereka atas perubahan ruang, terutama bagi mereka yang selama ini tidak terwakili dalam narasi resmi.

Berita Kampus

Pelatihan Mendesain Riset untuk Mahasiswa Sosiologi Dalam Persiapan Penelitian Lapangan
Malang, 10 April 2025 – Laboratorium Sosiologi FISIP Universitas Brawijaya menyelenggarakan kegiatan pelatihan untuk mendesain riset bagi peneliti pemula yang ditujukan untuk...
Kuliah Tamu Program Studi Magister Ilmu Sosial: Intersectionality In GEDSI Research
Program Studi Magister Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya mengundang Anda untuk mengikuti kuliah tamu dengan tema “Intersectionality...
TERBITAN BARU JURNAL BJSS
Halo Mahasiswa Sosiologi! Edisi terbaru Jurnal Brawijaya Journal of Social Sciences (BJSS) Vol. 4 No. 1 (2024): Sociology of Everyday Things kini...