Skip to content

Kunjungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi ke Sosiologi UB

Dalam implementasi UU No. 6 tentang Desa, terutama terkait dengan tugas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa) diperlukan berbagai model, konsep dan strategi intervensi sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pelaksanaan berbagai dimensi dalam undang-undang desa. Banyak pihak sebagai knowledge producers, seperti perguruan tinggi yang telah menghasilkan model, konsep dan strategi intervensi sosial untuk mengatasi permasalahan di perdesaan. Namun knowledge products tersebut masih memerlukan pengujian lebih lanjut sebelum diimplementasi dalam skala luas sebagai sebuah kebijakan. Terkait dengan hal tersebut diperlukan adanya Laboratorium Sosial (Labsos) pembangunan perdesaan sebagai media penguji-implementasian model/konsep/strategi intervensi sosial dan inovasi teknologi, dan percontohan pemberdayaan masyarakat perdesaan. Dalam hal ini Labsos berupa satu kesatuan wilayah, baik skala desa maupun kawasan.

Untuk itu, pihak Kemendesa mengadakan kunjungan ke Jurusan Sosiologi UB pada 15 Nobember 2018. Tujuan acara ini adalah menjajaki perintisan didirikannya Labsos terpadu antara Sosiologi UB dan Kemendesa. Sosiologi UB dipilih karena memang departemen ini memiliki fokus dalam mendampingi desa dalam aktivitas pembangunan. Tercatat beberapa kegiatan Tri Dharma perguruang tinggi dilaksanakan secara terpadu, seperti penelitian praktikum dan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Pada awalnya tata kelola Laboratorium Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya disatukan dengan Laboratorium Terpadu (Lab Terpadu). Lab Terpadu merupakan gabungan dari lima program studi yang ada di FISIP. Namun setelah terdapat peraturan baru, khususnya Lab. Sosiologi dikembalikan lagi di bawah naungan program studi.  Pada Lab. Sosiologi terdapat enam fokus penelitian atau biasa disebut dengan istilah research group. Enam fokus penelitian tersebut terdiri dari Eksklusi Sosial dan Marginalitas, Media, Rekayasa Budaya, Lingkungan dan Bencana, Pengembangan Masyarakat, Kelembagaan. Pemilihan lokasi yang hendak dilakukan suatu penelitian ditentukan oleh program studi dan difokuskan pada daerah Malang Raya. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Lab. Sosiologi berawal dari tahapan kegiatan praktikum hingga KKN. Tahapan-tahapan tersebut pada akhirnya mendorong suatu desa yang sebelumnya telah dijadikan tempat praktikum dan KKN menjadi suatu desa binaan. Desa binaan yang telah dirintis oleh Lab. Sosiologi berjumlah 6 yaitu Desa Sidoasri, Desa Sumber Dem, Desa Sumbersuko, Desa Plumbangan, UB Forest dan Desa Brongkal.

Pengembangan Labsos diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam mengoperasionalkan pendekatan desa membangun dalam pembangunan desa melalui inovasi kebijakan dan program-program pemberdayaan masyarakat yang lebih efektif, efisien dan produktif.

Department of Sociology Brawijaya University

Back To Top